Wednesday, March 17, 2010

Dany-boy …

Dany Sukma Adi Saputra … biasa aku sapa ‘Dany’ kalau ketemu langsung atau ‘Dany-boy’ kalau di tulisan. Selama ini dianggap sebagai my golden-boy (anak emasku…) tapi tidak pernah memanfaatkan aku untuk diperlakukan istimewa. Tingginya average, berkulit terang, senyumnya menyenangkan… Selalu (berusaha) bertanggung jawab terhadap semua tugas yang diberikan ke dia. Anaknya menyenangkan kalau tidak sedang depressi. Dia selalu percaya pada aliens dan akhir dunia tahun 2012. Dia berencana membuat bahtera besar untuk 2012 dan menyeleksi perempuan-perempuan yang boleh ikut bahtera itu. Dia juga pernah berencana untuk membuat pasukan pembela bumi dengan markas besar di ruangku. Keinginan terkuatnya adalah menjadi pohon karena katanya pohon selau mau berkorban tanpa pamrih (gitu ya?).

Dia selau ada kalau aku membutuhkan pertolongan … entah kenapa … co-incidence aja… dia selalu around … contohnya waktu ban motorku bocor malam2 di parkiran bawah fakultas Sastra … aku sendirian waktu itu… dan rasanya haaaahhhhh … putus asa banget karena berarti aku harus mendorong motorku naik ke parkir atas… ke pintu masuk yang lumayan jauh dan nanjak plus plus habis itu harus berjuang cari tambal ban yang entah masih ada yang buka atau nggak soalnya sudah jam 9 malam. Di tengah2 kebingunganku, tiba2 ada anak datang … bukan Dany emang tapi Davis … Nah … berhubung Davis ini kalo sama aku agak takut … begitu tahu kalau ban motorku bocor, bukannya menawarkan untuk langsung nolong tapi dia bilang “ Sebentar mam, tak carikan Dany … dia ada di kampus kok, lagi download …” Dan entah ada di mana, setelah kutunggu beberapa saat, Davis berhasil membawa Dany yang kemudian dengan sigap jongkok di depan motorku dan mencari paku atau apapun benda yang jadi biang bocornya ban motorku… Dia lalu bilang ke aku, “Udah madam sekarang dorong dulu motornya ke pintu keluar, aku keluar cari tambal ban yang masih buka.” Setelah beberapa lama Dany kembali sambil bilang, “Tambal ban yang masih buka ada di dekat terowongan.” Dan dengan sopan bilang ke aku, “ Madam … udah aku aja yang bawa motornya madam… aku kan lebih ringan. Madam naik motorku” (Dia nggak berani ngomong kalau aku lebih gemuk … makasih ya Dan … :D :D)

Kali yang lain…
Waktu itu hujan deras minta ampun dan aku minta tolong Dany buat mbeliin aku kaset untuk merekam dialog mandarin untuk pentas wayang. Dany datang dengan basah kuyup sambil mbawa kaset yang terbungkus plastic rapat. Sudah itu karena script dialog mandarin harus di fotocopy dan tidak mungkin pergi keluar karena hujan deras, Dany yang basah kuyup dengan sukarela memanjat ruang Dekan untuk menfotocopy script itu di mesin scan kantor Dekan (maaf ya Bu Dekan… kantor Ibu pernah dibobol…).

No comments: