Thursday, January 28, 2010

Kamu Gitu Sih - Sebuah drama pendek

*Terinspirasi REAL STATUS dan COMMENTS Danty, Inggrit, Ike, Yoedha pada FACEBOOK Danty … Jam yang tertera di situ ‘real time’ kecuali yang awal di narasi sama yang Yoedha, yang sebenarnya hari berikutnya*


[Di sebuah bar kecil di tengah kota metropolitan ‘Dark Shadow’ jam 8.30 malam, di sebelah kiri ada pintu masuk ke bar, di hampir tengah agak ke kiri ada meja bar ukuran medium dengan bangku-bangku untuk duduk, di sebelah kanan meja bar ada meja dan kursi. 4 set 1 meja 2 kursi di pinggir jendela besar dengan pemandangan jalan, 3 set 1 meja 4 kursi dan 1 set 1 meja 8 kursi. Suasana cukup ramai dengan suara dentingan gelas, obrolan, tawa, makian dari masing-masing meja. Di belakang meja bar, seorang bartender pria, YOEDHA, melayani permintaan pelanggan dibantu 1 pelayan wanita dan 1 pelayan pria. Di depan meja bar, duduk 3 perempuan membelakangi penonton. INGGRIT duduk di bangku paling kiri, agak serong ke kanan. DANTY duduk di sebelah kanan Inggrit, agak serong ke kiri. IKE duduk di sebelah kanan Danty, menghadap ke bartender. INGGRIT memegang gelas berisi Scotch Whiskey dengan tangan kiri, tangan kanan diletakkan di pangkuan sambil memegang dompet Christian Dior keluaran terbaru, memakai baju terusan hitam pendek bermerek Gucci, dan bersepatu tumit tinggi Manolo Blahnik dengan warna senada, matanya ke arah gelas. DANTY memegang gelas Brandy dengan tangan kanan, memainkan mobile phone berwarna emas keluaran Prada dengan tangan kiri, memakai jeans Calvin Klein model hipster, memakai kaos warna pink dengan brand DKNY, memakai boots Marc Jacobs, matanya ke arah gelas. IKE memegang gelas berisi Tequila dengan kedua tangan, memakai celana panjang hitam casual Chanel dengan atasan putih dengan merek sama, memakai sepatu sandal hitam Giorgio Armani dan membawa tas ransel kecil keluaran YSL, matanya ke arah gelas. Ketiga perempuan itu tenggelam dalam pikiran masing-masing, tidak bercakap-cakap, tidak bersuara, tidak minum, hanya memegang dan menekuri gelas masing-masing.]



[Jam 9.34, Danty mengangkat gelasnya, meminumnya sedikit, meletakkan kembali gelas itu ke meja]

DANTY. Kamu gitu sih [lalu diam, tenggelam dalam pikirannya sendiri]

[Jam 9.36, Inggrit memandang Danty, mengangkat gelas, meminum sedikit dan meletakkan kembali gelas itu. Memindahkan tangan kanan ke atas meja.]

INGGRIT. apa sich... [lalu diam, tenggelam dalam pikirannya sendiri]

[Jam 10.01, Danty meminum separuh sisa brandy-nya, meletakkan gelas kembali ke meja, menghela nafas.]

DANTY. ya gitu sihhhh [lalu diam, tenggelam dalam pikirannya sendiri]

[Jam 10.02, Inggrit memandang Danty dengan ekspressi datar, meminum scotch whiskey-nya.]

INGGRIT. apa sich... [lalu diam, tenggelam dalam pikirannya sendiri]

[Jam 10.11, Danty meminum brandy-nya sedikit lagi, memegangi gelas dengan kedua tangan.]

DANTY. ga tau sihh [lalu diam, tenggelam dalam pikirannya sendiri]

[Jam 12.27, Ike mengangkat gelasnya, meminum seluruh isinya, meletakkan kembali gelas ke meja, memegang gelas dengan kedua tangan.]

IKE. iya juga sihhh bingung ... [lalu diam, tenggelam dalam pikirannya sendiri]

[Jam 2.43, Yoedha berdiri di depan Danty, kaki disilangkan, tangan yang satu di atas perut, tangan yang lain memegangi dagu.]

YOEDHA. [dengan gaya lebay…] yOEdha ga gitu dehhhhhhh ...


LAYAR DITUTUP


Ps. Aku tertarik dengan ‘flow’ status dan comment-nya, persis seperti drama absurd… dengan percakapan minimal dan jeda waktu yang panjang … bicara tanpa ada komunikasi…

Sunday, January 17, 2010

Pelangi Untukmu

Aku pernah tanya padamu: “Apa yang bisa kuberikan padamu untuk membuatmu tersenyum?”

Kau bilang dengan lirih: “Lukiskan pelangi untukku di langit, biarkan pelangi tersenyum untukku yang sudah tak mampu tersenyum. Biarkan dia memberi warna-warna lain pada birunya langit yang sebiru hatiku.”

Hari ini aku katakan padamu: “PELANGI INI UNTUKMU …!”


Ps. Thanks to Rina untuk inspirasinya tentang pelangi dan Yosi untuk kata 'lirih'

Saturday, January 16, 2010

This is why I miss u all

Di tengah-tengah berusaha memahami kata-kata ini: “What is implied here is her capability to write and think differently from other women who, wallowing in confessions and in personal, narcissistic, or neurotic accounts, are held to be hopelessly inept for either objective, subjective, or universal- that is to say accurate- thinking”*), … opo iki … excuse me… bahasa manusianya apa artinya ya? … hmmmm…..

Tiba-tiba drrttttt…drtttt…drttt… …HP-ku bergetar… SMS….
HOREEEE…. Jadi punya alasan buat melarikan diri dari ‘ketidakmudengan’ yang membuat kening-ku sakit karena berkerut-kerut dari tadi…


Msg from: ZZZ
mbok,njaluk duit mbok, kere ki bar mriang ****,bsk kkn tgl 19 jan dadi korcam san…hadooh!mati kere!!

Reply
Hahahaha…
Njaluk duit? Tak kirim gambare via FB piye? Dollar lho…


Msg from: ZZZ
Madan sempal…kkn nang bandungan dadi korcam,jgn salahkan aq jikalau kumanfaatkan jabatanku..jiakakak..njaluk duit mboan...

Reply
Nggo golek pacar sing genah. Ya…
Kirim seka kene rugi administrasi antar negara larang buangettt…
Sik tak takon b **** sik ya


Msg from: ZZZ
Jiah, lewat telepati bae mbok…mumet aq ki jean…dadi korcam dapat subsidi tambahan nggo transport ra ya?

Reply
Gak yo…
Derita loe deh…


Msg from: ZZZ
Mati…keblondrok no aq…oh ya ya mbok,simbok nang aussie owk yo, mati rak aq keblondrok pulsane…soyo kere T.T

Reply
ZZZ… I miss uuu… I love kebodohanmu… …


:D :D :D :D tapi aku juga T.T T.T T.T

Aku tertawa karena merasa terhibur terutama dengan SMS terakhir diatas (masih ada beberapa sms lagi…tapi udah nggak relevan jadi tidak kutulis disini) … SMS-SMS bodoh!!! …
Tapi aku juga sedih karena aku kangen sama atmosfir dan closeness yang selama ini ada di sekitarku… Suasana yang tak akan tergantikan… ahhhh….

Biar ada orang yang sirik karena aku dekat dengan kamu (or kalian) sehingga rentan untuk ‘dikurangajari’ (katanya)… aku nggak pernah merasa seperti itu… karena aku percaya kalau kamu (or kalian) tulus menerimaku … sebagai dosen, ibu, kakak, atau teman … apa adanya… dengan ‘ndas sempalku’ juga…

Well … buat kamu yang mau kkn dan jadi korcam… Good Luck…
Aja macem2… jangan salah gunakan ‘kekuasaan’ karena katanya ‘Power tends to corrupt’ … itu tanggung jawab besar…
Baik-baik sama orang-orang sekitar…jangan ‘sok’, jangan buat masalah, ‘be humble’… karena ‘a leader is to serve...’ …
Ati2 ya …

Buat yang lain, thank you for being around me …

Hope I can see you (all) soon…


*)kalimat di Trinh T. Minh-ha, Woman Native Other, hal. 28

Friday, January 8, 2010

Bantji Kampoeng Kali

Aku dapat kiriman lagu berjudul 'Ngoental Bantji' yang memancingku lari sebentar dari rutinitas dan menulis note ini:

Ini lirik lengkap lagu ‘Ngoental Bantji’ yang di post-kan di comment wallpost-ku oleh Igor yang menyanyikan dan mungkin menciptakan lagu ini:

ndek wingi meh blonjo ngeterke semeh ning toko...
rak sido ku lungo dijak konco ning segoro
jebule ning kono kongka kongko cah do ngombe
ku melu wae ngentekke kentip ngembat mata

mripatku wis abang sirah ngelu yo tak pekso
ku horny ning dalan golek jajan sing murahan
ketemu kenalan towo towo stengah jam'an

nguntal banci kampung kali
nguntal banci kampung kali
maklum mendem mas
nguntal banci kampung kali
nguntal banci kampung kali



Kalau mau ndengerin lagu ini bisa download di:
http://www.4shared.com/file/188658675/c33fbbf9/Ngoental_Bantji_-_Mekipukino.html
Lagunya enak didengarkan; kalau TOTO punya AFRICA, lagu ini punya KAMPUNG KALI … fresh and easy listening

Aku bilang lagu itu istimewa buatku karena membuatku ingat ‘KAMPUNG KALI’ … ya … ‘very semarang … tulis yang punya lagu … ‘sangat…’ tulisku…

Kampung Kali adalah tempat favorit-ku… bukan untuk nongkrong tapi untuk lewat kalau sedang harus ke bawah (istilah ini juga Semarang sekali tampaknya, yang membedakan daerah atas (perbukitannya) dan daerah bawah (downtown sampai pesisirnya)… sambil selalu dengan pertanyaan di kepala “Kenapa tidak semua jalan di Semarang seperti ini?” Teduh ... karena dinaungi pohon2 … cukup bersih … dan ditengahnya ada sungai kecil atau mungkin tepatnya kanal kecil yang sedikit kotor memang, tapi menawarkan kesegaran di tengah terik matahari Semarang yang kadang tak kenal belas kasihan buat pengendara motor sepertiku. Aku selalu punya perasaan bahwa aku ada di tempat yang BUKAN Semarang yet IT IS SEMARANG… Setiap kali lewat Kampung Kali serasa di Bandung … at least Bandung pada masa yang masih less crowded dan colder dari Bandung yang sudah panas dan semrawut sekarang ini.

Habis denger lagu ini, tiba-tiba aja jadi pengin tahu lebih banyak tentang Kampung Kali ini … Sayangnya, sepertinya nggak banyak info tentang Kampung Kali ini. Apa nama ini muncul karena ada kali a.ka kanal kecil di tengah itu ya… or … emang udah dari sono-nya namanya seperti itu. Sempat browsing internet juga sih karena penasaran, tapi info-nya minim …
(check www.indie-indonesie.nl/con
tent/documents/papers.../pratiwo.pdf,)

Aihhh … semoga aja Kampung Kali tetap bertahan seperti sekarang ini … ada harapan jadi lebih bagus dan bersih juga sih… tapi cukuplah kalau bisa bertahan seperti sekarang ini…dengan pohon2-nya yang rindang…

Alasan kedua yang membuatku suka lagu ini is the fact that it mentions banci kampung kali … ehmmmm … buat aku yang baru datang di Semarang waktu awal kuliah S1 tahun 1989 (wow … udah lama ya 20 years ago plus ternyata… :D), tour awal di Semarang adalah mengunjungi tempat2 yang ‘aneh2’ seperti ‘Pecinan yang ruwet’, ‘Tanjung Mas’, ‘tempat kencan di Taman Tabanas’, ‘tempat kencan di dekat Stikubank’, ‘tempat kencan di Papandayan’, ‘tempat mangkal banci di Taman KB’ … (Thanks to Edyarso, Kuncoro, n Tintin alias Guci plus Nulik dan mobil bak terbukanya Edy … hahahaha miss u guys…) … Tapi kok aku nggak ingat diajak TOUR untuk lihat banci di Kampung Kali ya???? Apa waktu itu mereka belum mangkal di Kampung Kali? Berarti mereka ada di tempat lain … atau mereka belum banyak jadi Taman KB udah cukup? … Sekarang pun sepertinya aku nggak pernah lihat mereka lagi di sekitaran Kampung Kali … kemana ya mereka???

Buat aku yang masih muda (dan lebih ‘naif’ (?) waktu itu, lucu dan asyik juga ngeliat banci2 itu. Cantik nan kuat … seksi dan berotot… yang jelas mereka terlihat lebih cewek dari aku yang minimalis kualitas ‘kecewekannya’ … But later on setelah tahu lebih banyak … aku mulai belajar bahwa para banci itu termasuk kelompok minoritas yang selama ini mendapat perlakuan sangat diskriminatif … mereka tidak masuk kelompok ‘laki-laki’ dan juga bukan ‘perempuan’ … Aku mbayangin sengsaranya mereka kalau mau ke public toilet aja … bingung kan? Masuk ke Gents apa Ladies coba? Toilet pun jadi diskriminatif… (tapi untungnya pipis di pohon or di pinggir tembok belum dilarang ya… jadi… problem solved ) … belum lagi masalah cari duit … begitu dapat post lagu ini pun … aku langsung nyengir karena yang ada di kepala ya … banci=prostitute… yang … maaf… low class … mereka selalu tersingkir … dan tak terlindungi … So … balik lagi ke pertanyaan sekarang mereka dimana ya? Terusir kemana? Tersingkirkan kemana? (waktu aku address banci2 ini dengan kata ‘mereka’ aku tampaknya udah memposisikan banci sebagai liyan, OTHER)

Alasan ketiga aku menikmati lagu ini adalah bahasa yang dipake bahasa Jawa ‘Semarangan’ banget … kata ‘semeh = ibu’ kaya’nya cuman anak Semarang yang tahu ya (kata ini pertama aku dengar dari Mbak Lisa, Sastra Inggris Undip ’88)… terus penulisan liriknya yang udah nggak ‘JAWA’ … sido = sida? segoro = segara? (samudra apa laut?) blonjo = blanja? Plus … pake kata bahasa Inggris horny yang sukar dicari padanan bahasa Jawa yang pas mungkin ya…

That’s it … kalau nulis dan penasarannya diperpanjang … kuliahku ntar nggak selesai2...

Cheers ….

Monday, January 4, 2010

Stand tall

When things you believe scattering apart
Kind of hurts you never know
Don’t let anger overcome you
Don’t let sorrow eat you alive
Life is not always fair

Face the truth
Don’t panic
Don’t run
Don’t hide
Don’t lose direction

You’re on your own
None could help
Brace yourself
Stand tall
Find out your way
Decide what to do
Be brave be strong

Ev’rything will be just fine

@48cool

Saturday, January 2, 2010

Tanya Pertama Di hari Pertama Tahun 2010

Ku maki …
Dia diam …
Ku tangisi …
Dia bisu …
Ku diamkan …
Dia tak tergerak …
Ku curahkan semua isi hatiku …
Dia tak bergeming …

Ahhhhh …
Aku pusing memikirkan dia …
Dia menggangguku …
Sepertinya dia enggan padaku …
Hatinya tak sungguh-sungguh untukku …
Dia tak peduli betapa aku benar-benar butuh dia …

Aku ingin melepasnya …
Tapi tak tega …
Jadi apa dia tanpaku?

Dia akan terbuang dan terlupakan …
Jika beruntung dia akan terkubur …
Jika tidak … dia mungkin akan …
Aiiiihhhh …
Tak sanggup aku membayangkan dia hancur tak berdarah …

Aku ingin dia bilang padaku apa maunya …
Jangan diam … Jangan bisu …

… (kutunggu jawabnya…)

Huh!!!
Tak juga dia punya rasa …

Kyaaa …
ya sudah …
Lama-lama aku yang gila …
“Harus kuapakan ya modemku?”