Wednesday, October 9, 2013

Masihkan Kau Benci Selasa

Kau bilang kau benci hari Selasa.
Aku pikir itu lucu…
Kenapa Selasa? Kenapa tidak hari-hari yang lain?
Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu, Senin?
Kenapa harus Selasa?
Apa karena di hari itu kau merasa harus bekerja lebih keras dari hari-hari lain?
Benarkah itu?
Bukankah setiap hari, apapun itu, membawa makna dan beban tersendiri buat hidup kita?
Aku ingin bilang padamu: ‘Aku sudah tak peduli pada hari-hari itu’

‘Have you ever measured your life with your heartbeats instead of clock?’*

Aku membiarkan hari-hari bernama itu lepas bebas
Aku membiarkan hari-hari bernama itu tanpa makna
Aku tak terikat hari… aku tak terikat waktu…
Aku memaknai hidup di setiap denyut jantungku dan di setiap tarikan nafasku…


Thanks 2 Oddy for the inspiration of ‘I hate Tuesday’ and Adimas K. for the phrase*…

Thursday, October 3, 2013

… eh ayamnya…

Buat orang-orang yang beragama Katolik (tak peduli yang bener2 taat or yang cuma ngaku2 karena nggak berani ngaku atheis karena masih takut dihujat orang or masih khawatir kalau ternyata neraka benar2 ada), pasti akrab dengan yang namanya ‘Pasio’ yang itu lho… bagian Injil yang biasanya dinyanyikan waktu minggu Palma dan Jumat Agung. Nah … ada cerita begini… di suatu Paroki (demi alasan etis, tidak aku sebutkan namanya) … ketika ‘Pasio’ pas di bagian Narrator menyanyikan ‘ayam berkokok’ , narrator itu keliru bernyanyi ‘Petrus berkokok’. Sebenarnya karena seluruh umat sedang serius dan karena pasio itu hal yang sudah diluar kepala selama bertahun-tahun, umat nggak terlalu memperhatikan. Cuma mungkin si narrator itu gugup karena tahu dia salah dia lalu meralatnya … so dia jadi melantunkan gini: ‘Petrus berkokok… (diam sejenak krn sadar kalau salah)…eh…ayamnya’ (coba aja dicoba dilantunkan pakai gaya Pasio) … Jadilah umat malah sadar kalau dia salah dan banyak yang ketawa….