Tuesday, March 13, 2012

Aku tak berani tidur sendiri

Believe it or not… aku tidak berani tidur sendiri karena aku takut. Selalu harus ada orang yang menemaniku tidur dari kecil sampai sekarang. Waktu kecil aku tidur sama Ibuku, agak besar sekamar sama adik-adikku, waktu kost aku pilih kamar yang berdua biar ada temannya, waktu orang tuaku pindah ke Semarang aku sekamar sama Pipin sampai aku menikah, waktu aku udah menikah pastinya aku sekamar sama Goen, waktu Goen ambil S2 aku sekamar sama Dito dan sering ditemani ibuku, waktu Goen S3 aku sekamar sama Dito dan Yogis… itu di rumah…

Waktu aku sakit dan harus dirawat di rumah sakit, aku nggak mau di kelas I karena nggak punya teman… aku pilih kelas II yang ada temannya (maunya sih di bangsal yang rame-rame… tapi nggak ada tempat). Waktu aku melahirkan aku juga nggak mau yang di kamar sendiri… terus waktu aku KKN dan ditinggal teman sekamarku… bapak dan ibu Kepala Desa terpaksa tidur di depan kamarku karena malam sebelumnya aku nggak bisa tidur dan ‘blast’ radio keras-keras karena takut dan membuat semua orang nggak bisa tidur juga pada akhirnya.

Dalam sejarah hidupku sampai sekarang cuma dua kali aku tidur sendiri dalam jangka waktu yang lama. Yang pertama selama aku kelas 3 SMA… aku memberanikan diri tidur sendiri… dan traumatic karena aku rata-rata tidur waktu sudah subuh. Yang kedua waktu aku S2 di UK dengan keyakinan bahwa hantu/setan di sana nggak doyan sama aku yang orang asing.

Ps. Posting yg sedikit garing karena g bisa tidur ... uuugghhh... thesis ini membunuhku ...

Saturday, March 3, 2012

Selamat Ulang Tahun

Drrrttt… drrrtttt… drrrtttt…

Alarm dari hp membangunkanku …

Brrrrr… dingin dan masih mengantuk berat… tapi aku harus segera bangun…
Hari ini jadwalku penuh… dan aku masih harus mencari kado ulang tahun untukmu…

07.40 … terlambat 10 menit… tapi kelas pertama berjalan lancar…
10.00 … rapat di Rektorat…
12.00 … belum selesai juga rapat ini…
12.15 … aku harus segera pergi, kalau tidak aku tidak akan punya waktu untuk membeli kado untukmu karena aku masih punya satu kelas lagi nanti siang.
Aku berlari ke parkiran motor dan memacu motorku ke Mall terdekat.

Mencari kado adalah hal yang paling membingungkan buatku, mungkin karena itulah aku menunda mencari kado untukmu sampai hari ini.

Fried chicken… donat… yogurt… roti …burger… pizza… tak mungkin aku memberimu makanan-makanan itu di hari ulang tahunmu…
Sepatu … kemeja… dompet … celana panjang… kaos … aku tak pernah yakin dengan seleraku terhadap barang-barang itu…
Pakaian dalam perempuan… bagus-bagus… sedang discount … aiiihhh… tapi aku tak mungkin membelikanmu bra atau brief perempuan …
Mungkin buku??? Aku berjalan cepat ke lantai atas…
Well… kartun Jepang… novel-novel terjemahan … chicklit… buku-buku impor… majalah pria … majalah musik … novel-novel sastra… buku silat… ‘101 hal yang harus kamu lakukan sebelum mati’ …. ‘Why men marry bitches’ …aduhhh… apa lagi ini… tak satu pun buku menarik yang kutemukan …
DVD atau CD di toko sebelah mungkin …
Banyak film-film baru yang belum kamu tonton… aku tak tahu harus memilih yang mana…
Jason Mraz… Best of Spandau Ballet… Coldplay… Michael Bubble… Megadeath… Bon Jovi… Kangen Band…Campur sari… kau suka begitu banyak lagu dan aku tak tahu mana yang paling kau suka…
13.15 … aku akan terlambat mengajar …
Mainan? Boneka?? … ahhh entahlah ….. aku harus segera kembali ke kampus…
Hmmm …toko aksesories itu penuh barang-barang cantik … tapi aku tak yakin kamu tertarik pada jepit rambut dan bando…

13. 40 … kelas terakhirku hari ini …
15.30 … Aku harus pergi…
Aku membereskan barang-barangku dan berlari turun.

Tujuan terakhir untuk membeli kado… toko bunga…

Mawar. Mawar merah. Tiga kuntum. Aku tak tahu kau menyukainya atau tidak. Tapi setidaknya aku menyukainya. Maksa??… Biar!! …

Aku menaiki motorku ke tempat dimana aku akan bisa melihat ‘bumi menyentuh langit’ seperti katamu… ‘Kau benar, tempat ini indah…’ …

Saat siang bertemu malam, aku berlutut dan berbisik, ‘Selamat ulang tahun. Hari ini aku bawa mawar lagi untukmu. Aku tak bisa menemukan kado yang lain. Semoga kau menyukainya.’

Aku meletakkan mawar-mawar itu di air dan melihatnya tersapu ombak… Aku ingat puisi itu:

Do not stand at my grave and weep,
I am not there, I do not sleep.*)

Kau tahu?
Aku sangat kehilangan kamu…
Tapi aku tak akan pernah menangisimu…

=Tahun ini aku berdiri di dermaga yang berbeda… namun dengan ucapan yang sama… ‘Selamat ulang tahun’…=

Read at Jon Pertwee’s Memorial Service (An American Indian)

Do not stand at my grave and weep,
I am not there, I do not sleep.

I am a thousand winds that blow,
I am the diamond glint on snow,
I am the sunlight on ripened grain,
I am the gentle autumn rain.
When you wake in the morning hush
I am the swift, uplifting rush
Of quiet birds in circling flight,
I am the soft starlight at night.

Do not stand at my grave and weep,
I am not there. I do not sleep.

(in the Sunday Mass guidance...on the second week of Easter... Holy Rosary Parish, Nedlands, WA, 10)