Thursday, October 27, 2011

‘Kamu Gitu Sih’ : sebuah drama pendek

*Terinspirasi REAL STATUS dan COMMENTS Danty, Inggrit, Ike, Yoedha pada FACEBOOK Danty … Jam yang tertera di situ ‘real time’ kecuali yang awal di narasi sama yang Yoedha, yang sebenarnya hari berikutnya*


[Di sebuah bar kecil di tengah kota metropolitan ‘Dark Shadow’ jam 8.30 malam, di sebelah kiri ada pintu masuk ke bar, di hampir tengah agak ke kiri ada meja bar ukuran medium dengan bangku-bangku untuk duduk, di sebelah kanan meja bar ada meja dan kursi. 4 set 1 meja 2 kursi di pinggir jendela besar dengan pemandangan jalan, 3 set 1 meja 4 kursi dan 1 set 1 meja 8 kursi. Suasana cukup ramai dengan suara dentingan gelas, obrolan, tawa, makian dari masing-masing meja. Di belakang meja bar, seorang bartender pria, YOEDHA, melayani permintaan pelanggan dibantu 1 pelayan wanita dan 1 pelayan pria. Di depan meja bar, duduk 3 perempuan membelakangi penonton. INGGRIT duduk di bangku paling kiri, agak serong ke kanan. DANTY duduk di sebelah kanan Inggrit, agak serong ke kiri. IKE duduk di sebelah kanan Danty, menghadap ke bartender. INGGRIT memegang gelas berisi Scotch Whiskey dengan tangan kiri, tangan kanan diletakkan di pangkuan sambil memegang dompet Christian Dior keluaran terbaru, memakai baju terusan hitam pendek bermerek Gucci, dan bersepatu tumit tinggi Manolo Blahnik dengan warna senada, matanya ke arah gelas. DANTY memegang gelas Brandy dengan tangan kanan, memainkan mobile phone berwarna emas keluaran Prada dengan tangan kiri, memakai jeans Calvin Klein model hipster, memakai kaos warna pink dengan brand DKNY, memakai boots Marc Jacobs, matanya ke arah gelas. IKE memegang gelas berisi Tequila dengan kedua tangan, memakai celana panjang hitam casual Chanel dengan atasan putih dengan merek sama, memakai sepatu sandal hitam Giorgio Armani dan membawa tas ransel kecil keluaran YSL, matanya ke arah gelas. Ketiga perempuan itu tenggelam dalam pikiran masing-masing, tidak bercakap-cakap, tidak bersuara, tidak minum, hanya memegang dan menekuri gelas masing-masing.]



[Jam 9.34, Danty mengangkat gelasnya, meminumnya sedikit, meletakkan kembali gelas itu ke meja]

DANTY. Kamu gitu sih [lalu diam, tenggelam dalam pikirannya sendiri]

[Jam 9.36, Inggrit memandang Danty, mengangkat gelas, meminum sedikit dan meletakkan kembali gelas itu. Memindahkan tangan kanan ke atas meja.]

INGGRIT. apa sich... [lalu diam, tenggelam dalam pikirannya sendiri]

[Jam 10.01, Danty meminum separuh sisa brandy-nya, meletakkan gelas kembali ke meja, menghela nafas.]

DANTY. ya gitu sihhhh [lalu diam, tenggelam dalam pikirannya sendiri]

[Jam 10.02, Inggrit memandang Danty dengan ekspressi datar, meminum scotch whiskey-nya.]

INGGRIT. apa sich... [lalu diam, tenggelam dalam pikirannya sendiri]

[Jam 10.11, Danty meminum brandy-nya sedikit lagi, memegangi gelas dengan kedua tangan.]

DANTY. ga tau sihh [lalu diam, tenggelam dalam pikirannya sendiri]

[Jam 12.27, Ike mengangkat gelasnya, meminum seluruh isinya, meletakkan kembali gelas ke meja, memegang gelas dengan kedua tangan.]

IKE. iya juga sihhh bingung ... [lalu diam, tenggelam dalam pikirannya sendiri]

[Jam 2.43, Yoedha berdiri di depan Danty, kaki disilangkan, tangan yang satu di atas perut, tangan yang lain memegangi dagu.]

YOEDHA. [dengan gaya lebay…] yOEdha ga gitu dehhhhhhh ...


LAYAR DITUTUP


Ps. Aku tertarik dengan ‘flow’ status dan comment-nya, persis seperti drama absurd… dengan percakapan minimal dan jeda waktu yang panjang … bicara tanpa ada komunikasi…

No comments: