Monday, November 22, 2010

Strawberry dan Coklat

‘Kamu mau pesan apa?,’ tanyamu
‘Biasa… milkshake ……’
‘…strawberry dan coklat,’ tukasmu
‘He eh ….,’ jawabku mengiyakan
‘Ternyata ada hal-hal di dunia ini yang tak berubah,’ katamu
‘Pengkalimatan yang ekstrim…,’ jawabku
‘Maksudmu?’ tanyamu
‘Hanya karena aku penyuka milkshake strawberry dan coklat dari dulu sampai sekarang, bukan berarti aku tidak berubah,’ kataku
‘Aku selalu suka mencoba hal-hal baru kecuali mencintai yang lain,’ katamu tiba-tiba
‘Maksudmu?’ aku ganti bertanya
‘Kau tahu… aku tak pernah bisa berhenti mencintainya,’ jawabmu
‘Selama itu? Kau masih menyimpan cinta setelah sekian lama?’ tanyaku setelah sadar siapa yang dibicarakannya.
‘Ya…. . Menyedihkan bukan?’ katamu sambil memanggil pelayan untuk memberikan pesanan.
‘Kau tak pernah kelihatan sedih,’ tuduhku
‘Kenapa harus kelihatan sedih? Sudah cukup menyedihkan bagiku untuk ‘merasakan’ sedih dan tidak ‘menampakkan’ sedih,’ katamu sambil memandangku
‘Hmmm … entahlah. Aku kira cinta itu sudah lewat,’ kataku mengambang
‘Aku heran… kenapa waktu itu kau tidak berjuang untuk mendapatkan cintanya? Kau bukan tipe yang gampang mengalah begitu saja…,’ aku ganti bertanya padamu
‘Kau tahu perempuan itu kan?,’ tanyamu tanpa menjawab pertanyaanku
‘Ya… aku tahu … tapi aku tidak tahu banyak kecuali info standardnya. Nama… apalagi ya? Nampaknya hanya itu yang aku ingat,’ jawabku sambil tertawa kecil.
‘Aku pernah bicara dengan perempuan itu. Tidak untuk menyudutkannya… jangan khawatir…,’ katamu menenangkanku
‘Kami mengobrol ….,’ lanjutmu
‘Dan kau tahu? Perempuan itu sungguh memujanya… dimata perempuan itu, dia adalah hal terbaik yang pernah ada. Perempuan itu bilang kalau apa pun akan dilakukan untuk dia… Perempuan itu begitu mencintainya … Aku melihat dari sorot matanya… Perempuan itu begitu bahagia karena boleh mencintai dan dicintainya….’
‘Lalu kau sendiri?’ tanyaku
‘Itulah … aku tak yakin cintaku padanya sebesar cinta perempuan itu padanya. Aku tidak yakin mataku berbinar-binar dan pipiku memerah ketika aku bicara soal dia. Aku tidak yakin kalau aku mau melakukan apa pun untuk selalu dicintainya,’ jawabmu
‘Jadi kau korbankan dirimu untuk perempuan itu? Apa kau pernah bertanya pada laki-laki itu tentang apa yang dia inginkan?’ tanyaku
‘Aku tidak perlu bertanya apa-apa…tidak ke siapa-siapa… aku tidak mau menghancurkan yang ada …bisa tetap mencintainya sudah cukup buatku,’ jawabmu
‘Sekalipun itu menghancurkan hatimu?’ desakku
‘Ya … seperti kau yang mencintai strawberry dan coklat dan akan terus begitu… aku juga mencintainya dan akan terus mencintainya …,’ katamu sambil tersenyum

No comments: