Dear Kid,
For me, faith, like love, is a gift. It is a matter of heart not mind. One cannot ask to possess it, one cannot get rid of it. It is unknown, undefinable, indescribable, un’mudeng’able. One cannot push beyond one’s limit to understand it.
P. Donny once told me that it is about hope (if I remember it right)t; … Yup…there were times when I reached my limit, when I felt like ‘shit’… and I just need a kind of ‘hope’ in a seemingly long blindly dark tunnel… something that no matter how inhumane, absurd, and irrational is where I can just do, like Anton often says jokingly, ‘sendhekke wae…’
Simply say, in this fast roller-coaster like life, torn between tradition and knowledge, I personally think that I should not stop searching for the way to understand ‘it’… not yet... at least… not at this moment. I do not want to put myself in a category of ‘believer’ or ‘non-believer’ as I trust that I am still not qualified enough to claim myself to be one of it.
I do not want to be a ‘non-believer’ just because I am too lazy or I don’t find praying/going to church fun or I just don’t like people telling me what to do. Also, I do not want to be a ‘believer’ just because it is a must, it is a tradition or I am afraid of what others might think about me. And hey… I go to Church (almost) every Sunday because I want to not because I have to…
Well, there is still a long way for me to go… it’s a kind of challenge for me… even if I find nothing at the end… I enjoy the thrill of this quest… :p
Yours truly,
Just me,
& a cup of smouldering ‘Kapal Api’ coffee,
& Avantasia’s In Quest For…
Ps. If you believe in what you believe in (in your case by not believing it) you also have to respect what others’ believe in. It is so absurd that people can mould it, they can appropriate it in a way they want it to be... Even by saying that they don’t believe it, I am afraid… That is to say that the most devious player of this game of faith is ‘man’ (and woman of course…)… :D…
Saturday, April 28, 2012
Saturday, April 21, 2012
Aku dan Tuhan
Pernah dalam suatu masa aku mengalami krisis besar masalah ‘iman’ yang berhubungan dengan agama. Dilahirkan dalam keluarga Katolik ‘berat’, aku hidup dengan tradisi Katolik yang kuat. Tradisi-tradisi itu sudah mendarah daging. Rasanya tidak nyaman ketika aku ke gereja aku berdoa ke Tuhan yang asing…
Sekarang aku tetap ‘Katolik’ dan hidup dengan tradisi-tradisinya… aku sementara ini berdamai dengan ketidakmampuanku untuk memahami Tuhan itu siapa. Kadang di gereja, aku mampu merasa damai dan benar-benar bisa berdoa dengan serius. Lebih sering tidak. Tapi aku tidak pernah menyerah untuk mencoba lagi the following week… kalau nggak nyoba kan nggak akan pernah sampai ke pemahaman apa2.
Aku lebih bisa mendoakan orang lain dengan serius seperti kalau ada yang mau ujian atau yang lain-lain. Alasanku sederhana, aku tidak bisa membantu mereka secara langsung jadi kalau berdoa adalah satu-satunya cara yang bisa aku lakukan untuk mereka, kenapa enggak?
Untuk aku sendiri, kata orang aku kurang pasrah. Bukan kurang pasrah, aku hanya percaya bahwa orang harus melakukan kerja keras sampai semaksimal mungkin untuk mencapai sesuatu tidak menggantungkan diri ke Tuhan yang punya hal-hal lebih penting lagi untuk dikerjakan instead of cuma ngurusin aku. Aku nggak alergi Tuhan… hati kecilku percaya ada kekuatan besar yang tidak aku pahami… cuma entahlah… mungkin aku terlalu ‘bodoh’ untuk memahami semua itu….
Sekarang aku tetap ‘Katolik’ dan hidup dengan tradisi-tradisinya… aku sementara ini berdamai dengan ketidakmampuanku untuk memahami Tuhan itu siapa. Kadang di gereja, aku mampu merasa damai dan benar-benar bisa berdoa dengan serius. Lebih sering tidak. Tapi aku tidak pernah menyerah untuk mencoba lagi the following week… kalau nggak nyoba kan nggak akan pernah sampai ke pemahaman apa2.
Aku lebih bisa mendoakan orang lain dengan serius seperti kalau ada yang mau ujian atau yang lain-lain. Alasanku sederhana, aku tidak bisa membantu mereka secara langsung jadi kalau berdoa adalah satu-satunya cara yang bisa aku lakukan untuk mereka, kenapa enggak?
Untuk aku sendiri, kata orang aku kurang pasrah. Bukan kurang pasrah, aku hanya percaya bahwa orang harus melakukan kerja keras sampai semaksimal mungkin untuk mencapai sesuatu tidak menggantungkan diri ke Tuhan yang punya hal-hal lebih penting lagi untuk dikerjakan instead of cuma ngurusin aku. Aku nggak alergi Tuhan… hati kecilku percaya ada kekuatan besar yang tidak aku pahami… cuma entahlah… mungkin aku terlalu ‘bodoh’ untuk memahami semua itu….
Tuesday, April 17, 2012
Cinta … haha … #an autumn tale
Hormonku sedang memerintahkanku untuk sedih… plus ideku untuk thesis sedang macet plus plus … musim gugur yang mulai datang… membuatku feeling in love sekaligus feeling blue …
Buatku, tidak ada yang bisa mengalahkan musim gugur untuk jadi setting kisah cinta yang romantic… hehe … Angin kencang, cuaca yang sering mendung, daun maple yang menguning … yang nantinya akan berguguran… dan terbang di tiup angin… orang-orang yang merunduk… berjalan cepat dengan jaket yang lebih tebal …Whoaaa…musim gugur itu seperti orang yang ingin menangis tapi tidak bisa … orang itu merasa ‘heavy at heart’ tapi tidak bisa menumpahkannya… hanya bisa menatap dengan mata nanar … tanpa air mata …
Musim dingin sekalipun lebih gloomy… mungkin… tapi sudah jadi anti-klimaks buat aku… dimana cinta dan kesedihan sudah ditumpahkan… lewat hujan dan salju (di negara yang 4 musim) … lewat hari-hari yang dingin dan gelap… lewat hangatnya perapian eh … electric heater… atau electric blanket… jadi sudah tidak asik lagi…;p … )
Well …
Hmmm… apa ya…
Memaafkan itu susah ya? Terutama memaafkan diri sendiri… yup … seperti aku bilang, musim gugur cenderung membuatku romantic… membuatku sering mengirim kata ‘rindu’… ‘kangen’ … ‘love’ … ‘hug’ … ke orang yang aku cintai … #full throttle for love … :) …
Tapi …
Kadang… ? … Sering…? … Entah … I never keep the stastistic … ada rasa lain yang ikut merayap masuk… lalu duduk diam tak terlihat di pojok hati … di kegelapan… tidak menganggu … tapi ada.
Cinta itu pilihan? #shrug … g tahu … Mencintai itu pake hati apa kepala hayo??? … G tahu juga … karena waktu aku jatuh cinta, aku tidak bisa membedakan kepala atau hati yang bicara … tapi yang jelas, aku sudah memilih (past tense nih)…
Aku memilih berarti aku punya pilihan y… ada yang aku picked up … ada yang aku tinggalkan … Jadi ketika aku memilih untuk mencintai yang satu, aku membiarkan yang lain tanpa aku (?) y… :( …
Aku pikir2 ‘cinta’ (yang antara perempuan n laki-laki dlm heterosexual relationship… #sokakademik) itu ternyata jahat ya … pilihannya selalu harus clear cut: YES or NO … I do or I don’t … yeeee… konsep cinta seperti itu cultural atau apa ya? … #bingung…cinta adalah salah satu pembahasan di thesis-ku … #serious …
Anyway … aku tahu orang akan bilang aku tidak seharusnya memikirkan or pamper this feeling … tapi honestly… I can’t help it … setiap kali perasaanku penuh cinta ke orang yang aku cintai … ada sekilas rasa salah ke yang lain …
Kenyataan bahwa ‘yang lain’ ini sudah ‘bahagia’ (setidaknya aku tahu (kami bicara dan aku melihat) bahwa dia sudah move on and settle … and I am happy for him)… tetap tidak bisa menghilangkan rasa bahwa once … aku pernah membuatnya sangat menderita … haha … #sigh … diperburuk lagi dengan kenyataan bahwa aku tidak pernah minta maaf tentang hal itu … I missed the timing … dan aku pikir waktu itu I didn’t have to say anything but let things flow … aku juga tidak (mampu) bilang terima kasih atas semua yang pernah dia lakukan untuk aku … untuk satu masa dalam hidupnya (dan hidupku) yang dia berikan ke aku … for the laughs, tears, funs, angers… yang pernah dia share-kan ke aku … I took everything for granted…
#Huft … kok aku jadi pathetic gini ya … yahhhh… mungkin karena aku g bakat jadi orang jahat … hehehehehe … aku tetap tidak bisa menghilangkan ingatan about the time when he said that he was f … i… n… e… FINE … dengan hollow expression dan mata yang berkabut … sambil tertawa … #crack … it broke my heart … dia memang sering dropped hints that (because of some circumstances … ) he knew all along that the end would be like this… he knew that he would be the one who gave up, he was always ready to let go …. #Bleed my heart … (added with the fact that I was indeed the one who actually left … ) …we were … we are … so different… yet we were … we are … so similar …
Aku tidak mengharapkan dia menangis…. Bak sinetron … hehe … pasti embarrassing dan ‘nggilani’ .. g banget deh… tapi aku juga tidak mengharapkan dia tertawa … mungkin kalau dia marah … aku lebih puas … #SM syndrome (?) … :p …
Yeaaaahhh … ini satu2nya ‘dosa’ serius yang belum pernah aku ‘confess’-kan di pengakuan dosa … hahahahhaha… I never regret my choice (at least my head says that) … it just … again … ya gitu deh …
Yup… selamat datang musim gugur … selamat datang cinta … selamat datang rasa sedih … musim gugur akan berakhir juga nantinya … tapi tahun depan musim gugur akan datang lagi … semoga aku sudah bisa lebih memaafkan diriku sendiri (karena aku jamin aku tidak akan pernah (mampu) mengucapkan kata maaf di depannya… tanpa membuka luka lama) … atau aku harus hidup dengan rasa bersalah ini selamanya …
:D … :D … :D … (these icons might be inappropriate but they help to lift up my heart … )…
Buatku, tidak ada yang bisa mengalahkan musim gugur untuk jadi setting kisah cinta yang romantic… hehe … Angin kencang, cuaca yang sering mendung, daun maple yang menguning … yang nantinya akan berguguran… dan terbang di tiup angin… orang-orang yang merunduk… berjalan cepat dengan jaket yang lebih tebal …Whoaaa…musim gugur itu seperti orang yang ingin menangis tapi tidak bisa … orang itu merasa ‘heavy at heart’ tapi tidak bisa menumpahkannya… hanya bisa menatap dengan mata nanar … tanpa air mata …
Musim dingin sekalipun lebih gloomy… mungkin… tapi sudah jadi anti-klimaks buat aku… dimana cinta dan kesedihan sudah ditumpahkan… lewat hujan dan salju (di negara yang 4 musim) … lewat hari-hari yang dingin dan gelap… lewat hangatnya perapian eh … electric heater… atau electric blanket… jadi sudah tidak asik lagi…;p … )
Well …
Hmmm… apa ya…
Memaafkan itu susah ya? Terutama memaafkan diri sendiri… yup … seperti aku bilang, musim gugur cenderung membuatku romantic… membuatku sering mengirim kata ‘rindu’… ‘kangen’ … ‘love’ … ‘hug’ … ke orang yang aku cintai … #full throttle for love … :) …
Tapi …
Kadang… ? … Sering…? … Entah … I never keep the stastistic … ada rasa lain yang ikut merayap masuk… lalu duduk diam tak terlihat di pojok hati … di kegelapan… tidak menganggu … tapi ada.
Cinta itu pilihan? #shrug … g tahu … Mencintai itu pake hati apa kepala hayo??? … G tahu juga … karena waktu aku jatuh cinta, aku tidak bisa membedakan kepala atau hati yang bicara … tapi yang jelas, aku sudah memilih (past tense nih)…
Aku memilih berarti aku punya pilihan y… ada yang aku picked up … ada yang aku tinggalkan … Jadi ketika aku memilih untuk mencintai yang satu, aku membiarkan yang lain tanpa aku (?) y… :( …
Aku pikir2 ‘cinta’ (yang antara perempuan n laki-laki dlm heterosexual relationship… #sokakademik) itu ternyata jahat ya … pilihannya selalu harus clear cut: YES or NO … I do or I don’t … yeeee… konsep cinta seperti itu cultural atau apa ya? … #bingung…cinta adalah salah satu pembahasan di thesis-ku … #serious …
Anyway … aku tahu orang akan bilang aku tidak seharusnya memikirkan or pamper this feeling … tapi honestly… I can’t help it … setiap kali perasaanku penuh cinta ke orang yang aku cintai … ada sekilas rasa salah ke yang lain …
Kenyataan bahwa ‘yang lain’ ini sudah ‘bahagia’ (setidaknya aku tahu (kami bicara dan aku melihat) bahwa dia sudah move on and settle … and I am happy for him)… tetap tidak bisa menghilangkan rasa bahwa once … aku pernah membuatnya sangat menderita … haha … #sigh … diperburuk lagi dengan kenyataan bahwa aku tidak pernah minta maaf tentang hal itu … I missed the timing … dan aku pikir waktu itu I didn’t have to say anything but let things flow … aku juga tidak (mampu) bilang terima kasih atas semua yang pernah dia lakukan untuk aku … untuk satu masa dalam hidupnya (dan hidupku) yang dia berikan ke aku … for the laughs, tears, funs, angers… yang pernah dia share-kan ke aku … I took everything for granted…
#Huft … kok aku jadi pathetic gini ya … yahhhh… mungkin karena aku g bakat jadi orang jahat … hehehehehe … aku tetap tidak bisa menghilangkan ingatan about the time when he said that he was f … i… n… e… FINE … dengan hollow expression dan mata yang berkabut … sambil tertawa … #crack … it broke my heart … dia memang sering dropped hints that (because of some circumstances … ) he knew all along that the end would be like this… he knew that he would be the one who gave up, he was always ready to let go …. #Bleed my heart … (added with the fact that I was indeed the one who actually left … ) …we were … we are … so different… yet we were … we are … so similar …
Aku tidak mengharapkan dia menangis…. Bak sinetron … hehe … pasti embarrassing dan ‘nggilani’ .. g banget deh… tapi aku juga tidak mengharapkan dia tertawa … mungkin kalau dia marah … aku lebih puas … #SM syndrome (?) … :p …
Yeaaaahhh … ini satu2nya ‘dosa’ serius yang belum pernah aku ‘confess’-kan di pengakuan dosa … hahahahhaha… I never regret my choice (at least my head says that) … it just … again … ya gitu deh …
Yup… selamat datang musim gugur … selamat datang cinta … selamat datang rasa sedih … musim gugur akan berakhir juga nantinya … tapi tahun depan musim gugur akan datang lagi … semoga aku sudah bisa lebih memaafkan diriku sendiri (karena aku jamin aku tidak akan pernah (mampu) mengucapkan kata maaf di depannya… tanpa membuka luka lama) … atau aku harus hidup dengan rasa bersalah ini selamanya …
:D … :D … :D … (these icons might be inappropriate but they help to lift up my heart … )…
Sunday, April 15, 2012
Kutemani kau
Jika kau masih terjaga...
akan kutemani kau melewati malam ke tepian pagi.
Jika kau sudah tidur …
akan kujaga tidurmu sampai fajar menyingkirkan gelap...
(siapa pun engkau … :D) ...
akan kutemani kau melewati malam ke tepian pagi.
Jika kau sudah tidur …
akan kujaga tidurmu sampai fajar menyingkirkan gelap...
(siapa pun engkau … :D) ...
Wednesday, April 4, 2012
I am today ...
Oooohhh... I wish I had more time to write in my blog ...
I spend most of my time writing, that's true, but writing my dear lovely thesis. I've just met my supervisor two hours ago, got a nice input and encouragement from her (that's all I need!!!!) and I feel like a bit jumpy ... you know the feeling that makes you unable to concentrate on one thing, when your mind is wandering far away and your soul is like going away from you? *hehe... I am a bit too much, aren't I?*
... Anyway...
There are lots of stories and ideas that I want to share because I read loadsss of books and got tons of ideas... but ... #sigh ... I feel guilty when I write something non-academic... #sad ...
Yup... Guilty because I feel like wasting my time ... seriously... I have only 8 months more to go to finish my thesis and I am fighting for it ...
Thesis is my first priority ... #sad...sad...sad ... but I can't help it ...
I spend most of my time writing, that's true, but writing my dear lovely thesis. I've just met my supervisor two hours ago, got a nice input and encouragement from her (that's all I need!!!!) and I feel like a bit jumpy ... you know the feeling that makes you unable to concentrate on one thing, when your mind is wandering far away and your soul is like going away from you? *hehe... I am a bit too much, aren't I?*
... Anyway...
There are lots of stories and ideas that I want to share because I read loadsss of books and got tons of ideas... but ... #sigh ... I feel guilty when I write something non-academic... #sad ...
Yup... Guilty because I feel like wasting my time ... seriously... I have only 8 months more to go to finish my thesis and I am fighting for it ...
Thesis is my first priority ... #sad...sad...sad ... but I can't help it ...
Sunday, April 1, 2012
Kau, Krishnaku 2
Kau bagiku
Seperti Krishna bagi Drupadi
Tak selalu hadir tapi ada
Dalam tawa dan tangisku
Kau menertawakanku
Ketika aku melakukan kebodohan-kebodohanku
Kau mengejekku
Ketika aku terlalu sombong dengan ambisi-ambisiku
Kau membesarkan hatiku
Ketika aku sedih
Kau memahamiku
Ketika aku meledak dengan amarahku
Kau menemaniku dalam bisu
Ketika aku sedang tak mampu berkata-kata
Kau membuka mataku
Ketika aku tak tahu lagi harus apa
Kau mengingatkanku
Ketika aku tak tahu lagi siapa diriku
Akankah kau ada selamanya bagiku?
Sampai ajal menjemputku?
#inspired by Divakaruni's The Palace of Illusions
Seperti Krishna bagi Drupadi
Tak selalu hadir tapi ada
Dalam tawa dan tangisku
Kau menertawakanku
Ketika aku melakukan kebodohan-kebodohanku
Kau mengejekku
Ketika aku terlalu sombong dengan ambisi-ambisiku
Kau membesarkan hatiku
Ketika aku sedih
Kau memahamiku
Ketika aku meledak dengan amarahku
Kau menemaniku dalam bisu
Ketika aku sedang tak mampu berkata-kata
Kau membuka mataku
Ketika aku tak tahu lagi harus apa
Kau mengingatkanku
Ketika aku tak tahu lagi siapa diriku
Akankah kau ada selamanya bagiku?
Sampai ajal menjemputku?
#inspired by Divakaruni's The Palace of Illusions
Subscribe to:
Posts (Atom)