Bosan mendengar lagu cinta yang mendayu-dayu dan ‘biru’ dan pake bahasa Inggris, aku ‘roamed’ lagu Indonesia. Dapat lagu2nya Iwan Fals. Di tengah ungkapan ‘Sialan!’ yang sempat terlontar waktu mendengarkan lagu-lagu cintanya, aku merasa ada nuansa maskulinitas yang kental di situ. Jujur aku berpikir bahwa mungkin memang kata-kata itu yang ada di benak laki-laki dan diucapkan oleh mereka; bukan hal-hal dan kata-kata romantis seperti yang didambakan oleh para gadis.
Contohnya di lagu Aku Sayang Kamu. Cara Iwan Fals menyanyi sih lempenggggg aja. Liriknya sungguh juga lempeenggg… tapi jujurrrrr booo… Ada rasa gemas di situ tapi manis… Check this part:
“Gampang naik darah. Omong tak mau kalah …. kalau datang senang nona cukup ramah. Bila engkau bicara …persetan logika… sedikit keras kepala. ah dasar betina…
…
Ku suka kamu sungguh suka kamu…
…
Langsat kuning cina warna kulit nona bibir merah muda lesung pipitpun ada
Wajah cukup lumayan dapat point 6 … kalau nona berjalan rembulan pun padam.” (Aku Sayang Kamu)
Point 6??? Mmmmm… fair enough… tapi ‘rembulan padam?’ haha … pujian yang menyenangkan…. Kalau ada cowok yang ngomong gitu ke aku, aku yang lagi pms-pun akan tersenyum dalam hati dan ‘luluh’ hatiku.
Lagu lainnya Mata Indah Bola Ping Pong. Nuansanya sama dengan lagu Aku Sayang Kamu. Sangat MENGGODAAA… jadi kalau ada cewek itu digoda, yang salah cewek itu sendiri ya??
“Jangan marah kalau kugoda sebab pantas kau digoda… salah sendiri kau manis punya wajah teramat manis. Wajar saja kalau kuganggu sampai kapan pun kurindu. Lepaskan tawamu nona agar tak murung dunia…
…
Engkau baik, engkau cantik. Kau wanita aku cinta. Aku puja kau betina. Bukan gombal hehehe… aku yang gila…Wajar saja kalau kuganggu biar mampus aku rindu….” (Mata Indah Bola Ping Pong)
Bukan bermaksud mengkhianati semangat ‘feminisme’-ku sendiri. Tapi lepas dari kata “Kurang ajar!’ yang sempat lepas dari bibirku, kata-kata yang ada di lagu2 Iwan Fals ini membuatku tersenyum… ‘naughty…naughty”…
Kalau lagu ini?
“Seperti biasa aku diam tak bicara hanya mampu pandangi bibir tipismu yang menarik. Seperti biasa aku tak sanggup berjanji hanya mampu katakan aku cinta kau saat ini… entah esok hari … entah lusa nanti… entah…
…
Sungguh mati perempuanku… aku tak mampu beri sayang yang cantik seperti kisah cinta di dalam komik. Sungguh mati perempuanku … buang saja angan-angan itu lalu cepat peluk aku.” (Entah)
Wkwkwkwkwkwkwk… cowok banget… ngomongnya nggak jelas, orientasinya nyata … masak nggak bisa menjanjikan apa2 tapi yang dilihat ‘bibir cwe-nya’ … membuatku teringat pada salah satu kejadian waktu aku ‘kalap’ dan ‘meracau’ tak tentu didepan seorang cowok hanya untuk dapat komentar ‘bibirmu bagus’ … EH? Astaga??? Mana tatapan matanya seperti orang nggak sadar lagi, … jadilah aku balik kanan maju jalan … kabuuurrr...
N … referensi komikku adalah Kung Fu Boy … so … kisah cinta-nya seperti apa ya?
Nggak pentiiingggg…. Yang penting dipeluk … ooo… dipeluk … hohoho…
Coba check youtube deh kalo pengin denger lagu2nya.