Waktu kau berkata, “Aku sedih.”
Aku termangu dan tak mampu berkata …
Tak berdaya tuk menjawab …
Aku tak tahu apa arti sedih …
Tak sanggup memberinya makna …
Karena aku memahami ‘sedih’
Aku tak mau dia ada …
Namun tampaknya dia selalu ada …
Setia dalam kesendiriannya dalam kegelapan jiwa …
Menjalarkan beku di kehangatan hati …
Membentangkan jala pencekik rasa …
Meretas bahagia …
Jika bisa …
Ingin kukatakan padanya …
“Pergilah kau ‘sedih’ …
Ke tempat dimana api bisa meleburmu …
Ke tempat dimana pedang bisa menghancurkanmu …”
Tapi aku paham … dia tetap akan tinggal dan tetap membisu…
(Untukmu yang sedang sedih…)
No comments:
Post a Comment