Hari Rabu, ada pertandingan futsal dan latihan dalang untuk pementasan wayang 5 bahasa. Aku yang memanageri tim futsal Sastra sudah ‘emosi tinggi’ karena beberapa pemain datang terlambat. Sempat berteriak marah di telpon ke salah satu pemain (maaf ya Leo…) … sampai ada sms masuk dari Igor:
Message received
‘Madam… hari ini aku nggak bisa latihan dalang.’
Sungguh sms yang datang pada saat yang salah…
Message sent
‘Kenapa?’
Message received
‘Aku mau jalan-jalan sama teman2 basket.’
DOOONNNGGGGG wrong answer!!!
Aku langsung menelpon dan dengan usaha keras ngomong sesopan mungkin dengan menekan kemarahan sedalam mungkin…
‘Usahakan bisa datang sebentar sekalipun terlambat…’
“Ya…,” jawaban dari ujung lain
Lalu ada sms masuk beberapa lama kemudian:
Message received
‘Maaf madam… aku bener2 nggak bisa datang.’
That’s it … batinku … aku nggak mau memperpanjang emosiku … bisa mati muda aku ngurusin mahasiswa2 yang ‘tidak bertanggung jawab’…jadi aku biarkan saja sms itu tidak terjawab …
Keesokan harinya Igor datang ke pertandingan futsal. Aku yang masih emosi malas menyapa soalnya aku tahu kalau aku kelepasan omong sama aja aku cari musuh …
Sampai tiba2 dia berdiri di depanku dan bilang:
‘Madam, untung lho madam masih bisa ketemu aku hari ini… kemarin aku hampir mati.’
Aku memandang dia dengan takjub dan dalam hati aku bicara: “Astaga… anak ini … dimana-mana juga kalau ada orang nyaris mati tapi masih diberi kesempatan lagi buat ketemu teman2nya pasti akan bilang “Untung aku masih bisa ketemu kalian hari ini” bukannya “Untung kalian masih bisa ketemu aku” …gitu … emang kamu pikir penting ya ketemu kamu? Who cares?”
Aku nggak sanggup ngomong… aku memilih berlari ke pinggir lapangan futsal dan berteriak-teriak menyemangati tim Sastra…
No comments:
Post a Comment