Pernah aku dan Igor makan di sebuah tempat yang mahal untuk ukuran Semarang. Kami duduk di bagian ‘Smoking area’, ada dua meja di sana… satu meja kami… satu meja lagi ada orang Jepang (expatriate) yang ditemani seorang perempuan Indonesia (escort? Nggak tahu ya… waktu itu lagi nggak mau mikir…).
Sambil menunggu makanan datang Igor yang waktu itu sedang kesengsem berat sama Monhal (Monika Halim) bercerita soal sms antara gadis itu dan dia. Setelah bosan cerita tentang sms-sms itu, kami berdua lalu meracau mencoba menterjemahkan ‘bebas’ bahasa Jepang di TV NHK yang ada di rumah makan itu ke bahasa Indonesia. ‘Terjemahan bebas’ kami ternyata menarik perhatian orang Jepang di meja sebelah yang kemudian menjelaskan apa yang sebenarnya ditayangkan di TV itu … hehehe… ya maap pak… saya ndak paham…
Waktu kami bicara dengan bapak dari Jepang itu dan mulai makan setelah pesanan kami datang, perempuan yang bersama orang Jepang itu kulihat beberapa kali mencuri-curi lihat kearah kami dengan pandangan curiga. Sepertinya dia mencoba untuk menebak-nebak hubunganku dengan Igor. Aku jelas terlihat jauh lebih tua dari Igor yang 14 tahun lebih muda. Aku dan Igor mungkin bisa masuk kategori ‘tante girang dan brondongnya’; hanya pakaian, jaket, tas ransel, mukaku yang apa adanya, dan topik obrolan kami yang super ngaco… tidak memungkinkan kami masuk kategori ini. Tapi ‘possibility’ itu masih ada...
So…
hal yang paling aku nikmati dari episode makan ini adalah kebingungan dan ketidakmengertian di wajah perempuan itu ketika ternyata kemudian Igor yang mengeluarkan dompet dan yang membayar makanan yang kami makan.
wkwkwkwkwkwk… what a life…
Ps
Aku juga tidak tahu kenapa kami makan di sana karena tadinya Igor bilang mau mentraktir aku minum kopi. Tapi berhubung aku kenal sifat Igor yang ‘go with the flow’ alias pergi kemana ‘angin berhembus’ ya aku nurut-nurut aja, lagian siapa juga orang waras yang nolak ditraktir di rumah makan itu *matre mode :on*.
No comments:
Post a Comment