Hari itu kau bertanya padaku, ‘Maukah kau menemaniku membeli tiket kereta?’
Dan aku katakan, ‘Ya.’ Aku tahu kau akan pergi.
Lalu kubilang, ‘Aku ingin minum kopi.’
‘Setelah membeli tiket kereta, kita minum kopi,’ katamu.
Setelah membeli tiket kereta, kita pergi minum kopi. Berdua kita memesan kopi dan mengobrol. Karena lapar, aku memesan ‘Battered Fish.’ Aku sedang menikmati makanku waktu tiba-tiba kau bilang, ‘Boleh aku minta sedikit?’ Aku mengangguk dan memberikan pisau dan garpuku padamu. Hal yang tidak biasa, karena biasanya kau tidak pernah mau ‘share’ makanan.
Kita masih terus mengobrol. Kau pun tampaknya merasa lapar dan memesan ‘Cordon-bleu Chicken’. Kau memotong ayam dengan pisaumu, mencocoknya dengan garpu … dan tiba-tiba menyodorkannya di depanku dengan kedua tanganmu, ‘Ini untukmu.’ Lalu menambahkan dengan tersipu, ‘Aku seperti memberi bunga ya?’ Aku memandangmu dengan pandangan tidak mengerti, tapi kuterima garpu dengan potongan ayam itu.
Kita masih melanjutkan obrolan kita sampai kau berkata, ‘Sudah sore, aku harus pulang karena aku belum ‘packing’. Dan kau meneruskan, ‘Kalau besok aku kembali, kita ke sini lagi ya?’
‘Sudahlah,’ kataku. ‘Nikmati saja kotamu yang baru, jangan tergesa-gesa pulang.’
‘Aku tidak akan lama-lama di sana. Kalau aku pulang, kita ke sini,’ katamu lagi.
‘Ya … ,’ kataku.
Kita berpisah hari itu, hari yang paling membahagiakan, namun juga hari yang paling menyedihkan bagiku. Karena kau tak pernah kembali untukkku lagi…
No comments:
Post a Comment