Ini cerita tentang foto Dany-boy. Ketika itu suasana hatiku sedang ‘entahlah …’ jadi aku memutuskan untuk memotret paksa anak2 yang ada di ruangku. Dan dari 3 orang yang berhasil kupaksa untuk jadi modelku, aku mendapatkan sederetan foto Dany yang betul-betul menurutku ‘Best Shots’… bagus semua … dan sangat natural… Saking gembiranya aku … foto-foto itu aku print dan aku pamerkan ke orang-orang. “Baguuuus yaaaaa foto-fotonya ….,” kataku. Pamer foto-foto itu akhirnya sampai juga ke telinga Ibu Dekan. Dan … tahukah apa yang dikatakan Ibu?
‘Hati-hati lho mbak…,’ kata beliau dengan nada serius.
‘Kenapa?’ tanyaku tak mengerti. Lalu kutangkap selintas pandangan khawatir di mata Ibu.
‘Oh oh … nggak lah … dia kan 15 tahun lebih muda dari aku,’ kataku menentramkan Ibu. Aku menyadari bahwa beliau khawatir kalau aku ‘khilaf’ mengingat posisiku yang ‘temporarily single’ karena sedang ditinggal suami studi.
‘Suzanna (alm) dan Cliff Sangra juga bisa…,’ ujar Beliau berkata dengan tenang.
Hmmmmm …. Aku cuma bisa diam dan sejak itu aku berusaha untuk tidak terlalu ‘heboh’ kalau aku bicara soal Dany. Aku tidak siap dihadapkan ke Komisi Etik Universitas gara-gara aku mengagumi foto orang hehhe …
No comments:
Post a Comment