Pernah dalam suatu masa aku mengalami krisis besar masalah ‘iman’ yang berhubungan dengan agama. Dilahirkan dalam keluarga Katolik ‘berat’, aku hidup dengan tradisi Katolik yang kuat. Tradisi-tradisi itu sudah mendarah daging. Rasanya tidak nyaman ketika aku ke gereja aku berdoa ke Tuhan yang asing…
Sekarang aku tetap ‘Katolik’ dan hidup dengan tradisi-tradisinya… aku sementara ini berdamai dengan ketidakmampuanku untuk memahami Tuhan itu siapa. Kadang di gereja, aku mampu merasa damai dan benar-benar bisa berdoa dengan serius. Lebih sering tidak. Tapi aku tidak pernah menyerah untuk mencoba lagi the following week… kalau nggak nyoba kan nggak akan pernah sampai ke pemahaman apa2.
Aku lebih bisa mendoakan orang lain dengan serius seperti kalau ada yang mau ujian atau yang lain-lain. Alasanku sederhana, aku tidak bisa membantu mereka secara langsung jadi kalau berdoa adalah satu-satunya cara yang bisa aku lakukan untuk mereka, kenapa enggak?
Untuk aku sendiri, kata orang aku kurang pasrah. Bukan kurang pasrah, aku hanya percaya bahwa orang harus melakukan kerja keras sampai semaksimal mungkin untuk mencapai sesuatu tidak menggantungkan diri ke Tuhan yang punya hal-hal lebih penting lagi untuk dikerjakan instead of cuma ngurusin aku. Aku nggak alergi Tuhan… hati kecilku percaya ada kekuatan besar yang tidak aku pahami… cuma entahlah… mungkin aku terlalu ‘bodoh’ untuk memahami semua itu….
No comments:
Post a Comment