Aku memandangi daun-daun maple merah coklat keemasan yang berguguran … melayang satu-satu tertiup angin yang membekukan di tengah musim gugur ini.
Ingatanku tentangmu satu persatu muncul dan melayang bersama guguran helai-helai daun maple itu.
Tak banyak waktu yang kita habiskan bersama, namun waktu sependek itu seperti selamanya bagiku.
Tak banyak waktu yang kita habiskan berdua, namun saat aku hanya bersamamu sepertinya waktu berhenti untukku.
Namun seperti daun-daun maple yang berguguran ini aku harus membiarkan waktu untuk bergulir.
Sama seperti daun-daun maple yang diterbangkan angin ini aku harus merelakan kau pergi.
Aku tidak ingin mengenangmu dengan kesedihan
Aku tidak ingin mengingatmu sebagai kehilangan
Aku tidak akan membiarkan airmata ini jatuh
Aku menitipkan tangis dan kesedihanku pada daun-daun maple yang berguguran …
Aku menitipkan salam dan kerinduanku di setiap helai yang melayang tertiup angin…
*Aku tak tahu sejauh mana daun-daun maple ini bisa terbang. Aku tak yakin daun-daun itu mampu menyeberangi samudra dan benua. Tapi jika kau menemukan sehelai daun maple, aku ingin kau tahu bahwa aku mencintaimu.*
2 comments:
ehhh...emang pak goen dimana madam? gak di ausie juga tooo?
betewe, aq jg suka bgt sama daun maple :)
sudah submit thesisnya Glo ... n sekarang sudah plg ke Indonesia ... untung ak disini sm anak2 kl enggak tambah nangis ... :D ...
Post a Comment